Jl. Dr. Ir. Sutami, Payakumbuh, Sumbar 26233

Dauroh Taklifiyah Mempersiapkan Masa Aqil Baligh

Program ini dirancang untuk membimbing para santri SD Kelas 5-6 dan Kuttab Qonun 3-4 untuk memahami dan mempersiapkan diri menuju fase pra-aqil baligh.

Mempersiapkan Masa Aqil Baligh – Yayasan Al-Huffazh telah sukses menyelenggarakan Dauroh Taklifiyah, Pada Sabtu, 30 November 2024, Program ini dirancang untuk membimbing para santri SD Kelas 5-6 dan Kuttab Qonun 3-4 untuk memahami dan mempersiapkan diri menuju fase pra-aqil baligh. Acara ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Umi Nur Hayani, S.Ag, SEI, M.Pd, dan Mualimah Nelsi Wahyuni, SH.I.

Baca : Artikel terkait

Kelas Arrizal


Dalam sesi yang dipandu oleh Umi Nur Hayani, para santri mendapatkan penjelasan mengenai konsep aqil baligh. Materi yang disampaikan mencakup tanda-tanda baligh serta langkah yang harus diambil oleh para santri untuk mempersiapkan diri memasuki fase ini.

Umi Nur juga menekankan pentingnya akhlak mulia sebagai fondasi dalam perkembangan diri. umi mengingatkan bahwa para santri akan mengalami perubahan baik secara fisik, pola pikir, maupun cara pandang terhadap dunia. Oleh karena itu, bimbingan penuh kesadaran dari orang tua dan guru menjadi sangat penting agar pertumbuhan ini tetap berada dalam koridor nilai-nilai Islam.

Mempersiapkan Masa Aqil Baliqh

Kelas Annisa


Dalam sesi ini, Mualimah Nelsi Wahyuni membahas salah satu materi yang berfokus pada budaya Minangkabau, khususnya Sumbang Duo Baleh. Norma adat ini berisi 12 aturan tata krama yang menjadi pedoman hidup bagi perempuan Minang agar senantiasa menjaga kehormatan diri.

Beberapa poin utama dari Sumbang Duo Baleh

1. Sumbang Duduak : Etika duduk untuk menjaga aurat dan menghormati orang lain.

2. Sumbang Tagak : Larangan berdiri di tempat atau posisi yang tidak sesuai adat.

3. Sumbang Diam : Tata cara menginap di tempat yang bukan mahram.

4. Sumbang Bajalan : Etika berjalan dengan menjaga keanggunan dan keamanan.

5. Sumbang Kato : Larangan bertutur kata yang tidak sopan.

6. Sumbang Caliak : Larangan menatap dengan cara yang tidak sesuai norma kesopanan.

7. Sumang Berpakaian : Kewajiban berpakaian yang menutup aurat dan sesuai syariat.

8. Sumbang Bagaua : Larangan bergaul dengan lawan jenis secara sembarangan.

9. Sumbang Karajo : Pemilihan pekerjaan yang sesuai dengan fitrah perempuan.

10. Sumbang Tanyo : Etika Bertanya

11. Sumbang Jawab : Etika menjawab untuk menjaga kesantunan.

12. Sumbang Kurenah : Larangan berperilaku atau menunjukkan gelagat yang janggal.

Melalui Daurah Taklifiyah ini, para santri tidak hanya memahami konsep aqil baligh dan cara mempersiapkan diri secara spiritual dan sosial, tetapi juga mendalami nilai-nilai budaya yang dapat membentuk karakter islami. Diharapkan, kegiatan ini mampu membekali santri menjadi generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, serta tetap teguh dalam menjalankan syariat Islam dan melestarikan budaya.

Melalui kegiatan seperti Dauroh Taklifiyah, Yayasan Al-Huffazh menunjukkan konsistensinya dalam membangun generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam spiritualitas dan karakter. Program ini menegaskan bahwa masa aqil baligh bukan sekadar fase biologis, tetapi juga momen penting untuk memperkuat identitas sebagai seorang muslim.

Sementara Para santri yang mengikuti program ini diberikan tidak hanya pemahaman teoritis, tetapi juga wawasan praktis untuk menghadapi tantangan usia remaja yang penuh dinamika. Dengan bekal nilai-nilai Islam dan kebanggaan terhadap budaya lokal, mereka diharapkan mampu berperan sebagai duta Islam yang membawa perubahan positif dalam keluarga dan masyarakat.

Peran Orang Tua dan Guru dalam Mendampingi Masa Aqil Baligh

Disamping itu Salah satu poin yang terus ditekankan dalam kegiatan ini adalah pentingnya peran orang tua dan guru dalam membimbing santri melewati masa aqil baligh. Kerjasama antara lembaga pendidikan dan keluarga sangat diperlukan untuk memastikan setiap santri mendapatkan pendampingan yang konsisten, baik di rumah maupun di sekolah.

Dauroh Taklifiyah ini merupakan salah satu langkah nyata dalam memberi wawasan santri Yayasan Al-Huffazh memasuki masa aqil baligh dengan penuh keimanan dan tanggung jawab. Kegiatan ini tidak hanya memberikan bekal ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islam dan adat yang menjadi fondasi dalam kehidupan mereka di masa depan.

Baca : Berita terkait