Kalimat “Andai bukan sebab guruku, aku tak akan mengenal Tuhanku” benar-benar mengandung makna yang begitu mendalam. Ia bukan sekadar ungkapan, tetapi sebuah pengakuan tulus tentang betapa pentingnya peran seorang guru dalam membimbing, mengarahkan, dan membuka jalan menuju pengenalan kepada Allah, Sang Pencipta.
Sebagai seorang guru, mendengar kalimat ini dari anak didik tentu menjadi kebahagiaan yang tidak terhingga. Guru tidak hanya mendidik untuk keberhasilan duniawi, tetapi juga untuk kesempurnaan hidup yang meliputi hubungan yang kokoh dengan Allah. Ketika seorang murid mengenal Allah melalui arahan seorang guru, itu bukan hanya pencapaian akademis atau pembelajaran, melainkan keberhasilan spiritual yang abadi.
Bayangkan, seorang murid yang mengenal Allah, menjalani hidup dalam bimbingan-Nya, dan setiap langkah kebaikan yang ia lakukan akan menjadi catatan amal jariyah bagi sang guru. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya.” (HR Muslim).
Ini menunjukkan bahwa setiap nilai-nilai tauhid dan kebaikan yang diajarkan oleh seorang guru akan terus mengalirkan pahala, bahkan setelah sang guru telah tiada. Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar bagi seorang guru selain melihat anak didiknya memahami hakikat hidup, mengenal Allah, dan mengamalkan ilmu tersebut dalam keseharian.
Dalam Islam, pendidikan tidak hanya bertujuan untuk mencetak individu yang cerdas, tetapi juga membentuk insan yang bertakwa. Pengajaran yang sejati adalah yang mampu menanamkan keimanan dalam hati seorang murid. Mengenal Allah sebagai Tuhan adalah puncak dari segala ilmu. Ini adalah tujuan paling mulia, yang memberikan arah dalam kehidupan dan memastikan segala tindakan murid berada dalam koridor kebaikan.
Sebagai guru, peran kita bukan sekadar mengajarkan mata pelajaran, tetapi juga menjadi teladan dalam sikap, ucapan, dan perilaku, sehingga murid dapat merasakan dan menyerap nilai-nilai kebaikan dari keseharian kita. Guru adalah perantara kasih sayang Allah dalam menyampaikan ilmu dan hikmah.
Mari jadikan setiap proses pembelajaran sebagai ibadah, setiap langkah mendidik sebagai amal, dan setiap interaksi dengan murid sebagai jalan untuk membawa mereka lebih dekat kepada Allah. Dengan begitu, kita tidak hanya mendidik untuk kehidupan dunia, tetapi juga untuk kebahagiaan akhirat.
“Ya Allah, jadikan setiap usaha para guru sebagai amal kebaikan yang mengalir tanpa henti. Limpahkan rahmat dan keberkahan pada mereka, dan jadikan mereka teladan yang mampu membawa generasi ini lebih dekat kepada-Mu. Aamiin.”